Cloud PatternCloud Pattern

Kumpulan Naskah Kuno

Kitab Fiqih

Kitab Fiqih

Banyuwangi

Judul naskah asli tidak ada. Berdasarkan isi teksnya penyunting memberi judul naskah ini Kitab Fiqih. Sampul naskah dari kulit berwarna coklat tua, tetapi sampulnya sebagian besar telah hilang, hanya tersisa bagian punggungnya. Pada naskah ini terdapat nomor lama, yakni 143. Jilidan naskah dengan ikatan benang, terlihat punggung naskah diikat dengan benang yang dipilin. Naskah tulisan tangan ini menggunakan bahasa Arab dan bahasa Jawa. Aksara yang digunakan aksara Arab, pegon, dan Jawa. Pada beberapa halaman, yaitu halaman 18 dan halaman 131 sampai dengan 141 teksnya ditulis dengan menggunakan aksara Jawa. Pada naskah ini tidak tercantum nomor halaman. Tebal naskah keseluruhan 282 halaman termasuk halaman kosong, yakni di halaman 16, 78, 92, 118, 206, 264, 266. Blok teks berukuran 22 cm x 16 cm. Jumlah baris di halaman pertama, 8 di halaman kedua, 10 baris, dan di halaman-halaman berikutnya 15 baris. Bahan naskah dluwang. Teks ditulis dengan tinta berwarna hitam. Tinta merah sebagai rubrikasi digunakan untuk menandai teks berbahasa Arab, seperti kata Allah, Muhammad dan sebagainya. Pada beberapa halaman terdapat gambar geometrik, misalnya pada halaman 30, 35,36,38, 39, 40, 260, 262. Ditemukan juga beberapa kaligrafi untuk kata-kata tertentu pada pias sebagai penanda alinea. Pada bagian awal teks terdapat catatan ditulis dengan aksara Latin. Namun tulisan ini tampaknya masih baru berbunyi “Pemda BWI.” Isi teks tentang ilmu fiqih, yakni pembagian hukum Islam ke dalam wajib, sunnah, makruh, mubah, haram serta aturan bersuci atau taharah. Keadaan naskah kurang baik. Sampul depan dan belakang yang menggunakan kulit sebagian besar sudah hilang, hanya tersisa di bagian punggung naskah. Dluwang yang digunakan sebagai alas teks pada beberapa halaman sudah rusak. Misalnya halaman 2 bagian bawah kanan sudah robek, tetapi tulisannya masih dapat terbaca dengan baik. Pada pendataan dan pencatatan yang dilakukan pada tahun 2023, naskah ini diberi nomor urut 1. Petikan teks awal: Bismillah arrahman arrahim. Punika niate amaca bismillah arrahman arrahim nawaitu inna qaraba bismillah arrahman arrahim fil umuri fardu lillahi taala.

Lo Djan dan Lo Goen

Lo Djan dan Lo Goen

Surabaya

Judul naskah Serat Lo Djan dan Lo Goen terdapat dalam teks dan di luar teks (di halaman 6 naskah). Sampul naskah dari kulit sintetis berwarna merah marun berukuran 35 x 22 cm. Pada pias atas sampul tertulis angka 0928. Nomor lama naskah adalah 0920.07.244 M, L/Fil/1/4/12. Jilidan naskah menggunakan teknik modern dengan lem tanpa jalinan benang. Teks dalam naskah tulisan tangan ini menggunakan bahasa Jawa dalam aksara Latin kursif (huruf miring). Naskah tidak menggunakan nomor halaman. Ukuran halaman 34 x 21, 5 cm dan ukuran blok teks 29 x 17 cm. Tebal naskah keseluruhan 599 halaman tetapi di beberapa halaman terdapat halaman kosong atau hanya berisi gambar, yakni di halaman 1-- 6. Jumlah baris sehalaman rata-rata 21 baris. Tinta yang digunakan menulis teks berwarna hitam, sedangkan untuk iluminasi menggunakan tinta berwaran hitam, hijau, dan merah. Pada naskah ini terdapat banyak iluminasi dan cap stempel. Iluminasi pada lembar ke 2 recto. di sebelah kiri atas terdapat gambar malaikat kecil bersayap yang sedang terbang sambil memegang spanduk bertulisan: Boekoe Njang ke-II (bc: buku yang kedua), di bawahnya, di tengah halaman juga terlihat gambar tetapi agaknya belum selesai, mungkin akan membuat gambar rumah atau gereja (?). Berdasarkan gambar ini agaknya naskah Serat Lo Djan dan Lo Goen ini merupakan buku jilid ke-2 Gambar 24: hlm 3 recto Naskah Lo Djan dan Lo Goen Adapun iluminasi yang terdapat di halaman 1 teks, terletak di pias atas berupa gambar tanaman dan bunga sulur yang berwana merah dan hijau. Di tengah iluminasi ini di terdapat tulisan dengan huruf kapital kursif memanjang dari kiri ke kanan: TAN JOELIANG PARTOSOETOMO Kediri Poenja Poerwokerto … Di bagian bawah iluminasi ini terdapat tanda tangan ditulis dengan tinta merah, terbaca Partosoetomo (bc: Partosutomo). Di atas tulisan tulisan “Tan Joeliang -- Partosoetono ini terdapat cap stemple berbentuk lingkaran dengan tinta biru yang didalamnya terdapat tulisan “Sie Liong Tjwan, Kediri,” di bawah kiri iluminasi, tepat di sebelah teks juga terdapat cap stempel lingkaran tinta biru yang sama. Gambar 25: hlm 1 teks Naskah Lo Djan dan Lo Goen Iluminasi di halaman lain berupa ilustrasi gambar tiga ekor burung yang sedang terbang. Ilustrasi ini terdapat di antara teksnya. Gambar 26: salah satu ilustrasi dalam naskah Lo Djan dan Lo Goen Selain di halaman 1 teks, cap stempel yang sama juga terdapat di halaman akhir teks dan halaman akhir naskah. Cap stempel di halaman akhir teks ada satu dan di halaman akhir naskah ada dua. Cap stempel di halaman akhir teks terletak di pias bawah. Pada halaman akhir teks ini juga terdapat keterangan yang ditulis dengan pensil dalam tulisan Latin kursif, bahasa Melayu, berbunyi: Saia jang toelis ini serat watjan (bc: saya yang tulis ini serat wacan) dan tanda tangan Partosoetomo Gambar 27: halaman akhir teks dan halaman akhir Naskah Lo Djan dan Lo Goen Dua cap stempel yang terdapat di akhir naskah terletak di atas dan bawah iluminasi berupa gambar tanaman daun sulur yang berbentuk semacam empat persegi panjang berlekuk dalam posisi terbalik. Di dalam segi empat berlekuk ini terdapat tulisan tangan dengan pensil dalam aksara Latin kursif, bahasa Melayu berupa tulisan menyilang dan mendatar. Di bagian atas, tulisan mendatar tertulis: Boekoe. Di bawahnya dalam posisi menyilang tulisan Lo Djan dari kiri atas ke tengah bawah dan dari tengah bawah ke kanan atas tulisan Lo Goen. Di tengahnya tertulis mendatar: Ini Serat Sudah Tamat. Di bawahnya ada tulisan menyilang lagi; dari kiri bawah ke atas tengah:Saia renda (bc: saya (yang) rendah) dari tengah atas ke kanan bawah: Partosoetomo. Di bawah tulisan menyilang ini terdapat tulisan mendatar: Nyang ka-satoe Keadaan naskah masih sangat baik. Teks lengkap, jilidan masih kuat dan baik, halaman lengkap dan tulisan rapi dan terbaca jelas. Nomor urut naskah berdasarkan pendataan yang dilakukan pada tahun 2023 dicatat dengan nomor 1. Petikan awal teks: Raden Ang In hanganti Seket doersilo, kang trampil ngambah warih, ongdjong doeloer tigo, Seket wadio doersilo, sepoeloeh palawa tjoemawis. Satoes doersilo, balamoe ongdjong Ang In. Petikan akhir teks: Mbokmenawi kirang kang toelis, saking panoewoen koelo pandoeka wewahi kirangnyo, menawi langkoeng temboengnyo, noewoen pandoeko soedo, rehning koelo oleh sinaoe, mila den agoeng ngapoero

Ilmu Fiqih

Ilmu Fiqih

Jember

Judul asli naskah tidak ada, tetapi berdasarkan isi teksnya penyunting memberi judul Ilmu Fiqih. Sampul naskah sudah tidak ada. Jilidan naskah sederhana, tumpukan kuras diikat dengan benang. Naskah ini merupakan naskah tulisan tangan. Bahasa yang digunakan dalam teks, bahasa Arab dan Jawa, sedangkan teksnya ditulis dengan aksara Arab dan pegon. Bahan naskah dluwang. Nomor halaman asli tidak ada. Blok teks berukuran 23 x 13 cm berupa dua garis yang digoreskan melingkupi teksnya. Jumlah baris setiap halaman 9. Teks ditulis dengan tinta berwarna hitam dan tinta merah pada kata-kata atau ayat tertentu untuk rubrikasi. Naskah berisi bab fardlu ‘ain, fardlu kifayah, dan bab lain seputar fiqih. Menurut Setyohadi, pemilik naskah sekaligus ketua Yayasan Puger Indonesia menyatakan bahwa semula naskah ini milik seseorang. Kemudian dititipkan pada Yayasan yang dipimpinnya. Keadaan naskah kurang baik. Sampul depan dan belakang sudah tidak ada. Jilidan naskah agak rusak, kertasnya banyak yang terlepas dari ikatan benang jilidannya. Pada bagian tepi halaman kertas mulai terkikis. Kertas bahan naskah kotor, berwarna kecoklatan dan terdapat bagian yang robek dan berlubang karena dimakan ngengat, tetapi tulisan masih dapat terbaca dengan baik. Nomor urut naskah berdasarkan pendataan yang dilakukan pada tahun 2023 adalah naskah nomor 1. Petikan awal teks: Yuqarribu…..fata’allamuhu fardlu ‘ain ‘alaika wa ta’allamu thariqi….. Petikan akhir teks: Iku rijalullah kang gaib kang katon karana ing ramatan sawusing Rasulullah salla Allahu ‘alaihi wa sallam. Ora ana wong kang tetemu…malaikat. Iku wong sawiji maring malaikat ora tetemurun….

Khutbah Bulan Rabi'ul Tsani

Khutbah Bulan Rabi'ul Tsani

Gresik

Judul naskah Al khutbah al awali Rabi’ul Tsani tertera pada pias atas halaman 1. Akan tetapi setelah teksnya dibaca diketahui bahwa dalam naskah ini terdapat lima teks khutbah untuk bulan rabi’ul tsani. Oleh karena itu, penyunting memberinya judul Khutbah Bulan Rabi’ul Tsani. Sampul naskah dari karton tebal berwarna hitam. Jilidan naskah model barat, punggung naskah diikat dengan benang yang dijalin. Naskah ini merupakan naskah tulisan tangan. Bahasa yang digunakan bahasa Arab dan teksnya ditulis dengan aksara Arab berharakat. Nomor halaman asli tidak ada. Blok teks berukuran 16 x 10,5 cm berupa dua garis yang digoreskan melingkupi teksnya. Tebal naskah keseluruhan 30 halaman. Jumlah baris setiap halaman 11. Teks ditulis dengan tinta berwarna hitam, tinta merah sebagai rubrikasi digunakan untuk menulis tanda titik, kata-kata atau ayat yang dianggap penting, dan awal teks. Bahan naskah kertas eropa. Cap kertas yang terlihat berupa gambar singa berdiri memegang pedang terhunus dalam medallion bermahkota dengan tulisan melingkari medallion diperkirakan EENDRAGT MAAKT MAGT. Berdasarkan daftar cap kertas yang disusun Churchill (1935) dapat diperkirakan bahwa naskah ini ditulis pada abad ke-19. Naskah yang dibangun oleh lima teks ini disusun berurutan. Teks pertama berisi khutbah awal dan berikutnya berisi khutbah rabi’ul tsani, khutbah tsalasah, khutbah arba’ah, dan khutbah khamsah. Keadaan naskah masih cukup baik. Sampul dan jilidan naskah masih utuh dan rapi. Kertas bahan naskah juga masih baik dan huruf juga masih dapat terbaca dengan jelas. Pada halaman akhir, akhir teks disusun dalam bentuk trapesium terbalik yang mengerucut ke bawah. Nomor urut naskah berdasarkan pendataan yang dilakukan pada tahun 2023 adalah nomor 1. Petikan awal teks: Khutbah al awali rabi’ul tsani Assalamualaikum wa rahtullahi wa barakatuh. Alhamdulillahi musayyiri musyriqatin nujumi wa mughairiha….. Petikan akhir teks: Aqulu qauli haza wastaghfirullah al’adzim. Li walakum waliwalidina walijami’il muslimin. Fastaghfiruhu innahu huwa l-ghafuru ar-rahim.

Al-Qur'an

Al-Qur'an

Banyuwangi

Judul naskah tidak ada, tetapi dari isinya dapat diketahui bahwa naskah ini Al-Qur’an, karena itu diberi judul Al-Qur’an. Sampul naskah dari karton tebal yang dilapisi kulit berwarna coklat tua bermotif hiasan. Jilidan naskah dengan ikatan benang, terlihat punggung naskah diikat dengan benang yang dipilin. Bahasa dalam naskah Al-Qur’an tulisan tangan ini adalah bahasa Arab dan teksnya ditulis dengan aksara Arab. Nomor halaman asli tidak ada. Blok teks berukuran 28 x 12 cm berupa dua garis yang digoreskan melingkupi teksnya. Jumlah baris setiap halaman antara 9-15. Teks ditulis dengan tinta berwarna hitam pada sebagian besar dan tinta merah untuk rubrikasi digunakan sebagai penanda kata-kata atau ayat tertentu, seperti nama ayat, dan lain sebagainya. Bahan naskah kertas eropa dan dluwang. Pada pembatas sampul, berfungsi sebagai pelindung dalam teks digunakan dluwang. Kertas eropa yang digunakan mempunyai cap kertas (water mark) berupa gambar singa berdiri sambil memegang pedang yang terhunus dalam medalion bermahkota (PROPATRIA). Terdapat juga cap tandingan (counter mark) berupa tulisan LAVAGNA. Naskah ini berisi kumpulan surat dalam Al-Qur’an secara lengkap dari surat pertama al-Baqarah sampai dengan surat terakhir an-Nas. Tidak ada keterangan mengenai penulis atau penyalin naskah. Keadaan naskah masih cukup baik. Sampul masih utuh. Jilidan naskah juga utuh, hanya saja ada beberapa halaman pada bagian awal dan bagian akhir yang sudah terkikis. Naskah sudah tampak kotor dan ada bercak-bercak menempel pada kertasnya. Kertas sudah berwarna kecoklatan, tetapi tulisan masih dapat terbaca dengan baik. Nomor urut naskah berdasarkan pendataan yang dilakukan pada tahun 2023 adalah 2. Petikan awal teks (Surat ke- 1 Al-Qur’an: Al Fātihah): Bismillahir Rahmaanir Rahiimi Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin. Ar-Rahmaanir Rahiim. Maaliki yaumid diini. Iyyaa Ka na’budu wa iyyaKa nasta’iin. Ihdinash shiraathal mustaqiimi. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim. wa ladhdhaalliin. Petikan akhir teks (Surat ke-114 Al-Qur’an: An Nās) Bismillahir Rahmaanir Rahiimi Qul a’uudzu bi Rabin naas. Malikin naas. Ilahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Al-ladzii yuwaswisu fii shuduuurin naas. Minal jinati wan naas.